Manfaat Fungisida Antracol 70 Wp Untuk Tanaman Aglaonema

Antracol 70 WP merupakan fungisida yang memiliki sifat kontak berbentuk tepung halus berwarna putih tulang yang umumnya digunakan untuk mengendalikan bermacam jenis penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh fungi atau jamur. Aglonema sendiri merupakan jenis …

manfaat antracol untuk aglonema

Antracol 70 WP merupakan fungisida yang memiliki sifat kontak berbentuk tepung halus berwarna putih tulang yang umumnya digunakan untuk mengendalikan bermacam jenis penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh fungi atau jamur.

Aglonema sendiri merupakan jenis tanaman hias yang di pelihara dan di nikmati keindahan daunnya yang termasuk dari suku talas Arceae.

Tanaman hias aglonema sangat layak dijuluki sebagai sang “Ratu Daun” yang eksotis. Setidaknya, terdapat 30 jenis spesies aglaonema yang tersebar luas di dunia, termasuk yang ada di negara Indonesia.

Karena tanaman ini bertahan hidup dengan tingkat kelembaban yang lumayan tinggi maka tidak sangat tidak mengheraknkan jika penyakit daun layu fusarium sering menyerang tanaman hias ini.

Daun tanaman yang layu ini disebabkan oleh jamur fusarium sehingga penangannya dilakukan secepat mungkin agar tanaman tidak semakin parah.

Untuk mengatasi masalah fungi ini, anda bisa menggunakan fungisida Antracol 70 WP untuk menghentikan dan mengendalikan pertumbuhan jamur pada tanaman tersebut.

Cara Menggunakan Antracol

Larutkan antarcol 70WP kedalam ember yang disisi air dengan dosis yang sesuai agar penggunaanya efektif, setelah itu masukkan kedalam tengki dan isi dengan penuh kemudian. semprotkan pada seluruh bagian tanaman di waktu pagi atau sore hari.

Manfaat Antracol Untuk Tanaman

Antracol 70WP tidak hanya dimanfaatkan untuk mengatasi jamur pada tanaman aglonema saja tapi bisa juga di manfaatkan pada tanaman lain, seperti;

• Jeruk : Jenis penyakit tepung atau yang Oidium tingitaninum (Penyemprotan volume tinggi : 2 g/l)
• Apel : penyakit embun tepung atau Podosphaera leucontricha, penyakit bercak daun Marssonina coronaria (cara aplikasi penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
• Mangga : penyakit antraknosa atau Colletotrichum gloeosporioides, penyakit bercak daun Stigmina mangiferae (penyemprotan volume tinggi : 4 g/l)
• Bawang merah : penyakit bercak ungu atau bernama lain Alternaria alii (Penyemprotan volume tinggi antara: 2 g/l)
• Bawang putih : penyakit bercak ungu yang sering disebut Alternaria porri (Penyemprotan volume tinggi antara : 2 – 4 g/l)
• Bawang daun : penyakit bercak ungu Alternaria porri (penyemprotan volume tinggi antara : 1000 – 2000 g/ha)
• Cabai merah : penyakit bercak daun atau Cercospora sp. (Penyemprotan volume tinggi yaitu : 2 – 4 g/l)
• Jagung : penyakit bulai atau biasa disebut Peronosclerospora maydis, penyakit hawar daun Helminthosporium turcicum (cara Penyemprotan volume tinggi yakni: 2 kg/ha)
• Kacang tanah : penyakit bercak daun atau bernama lain Cercospora arachidicola, Cercospora personata (Penyemprotan volume tinggi yakni : 1,5 g/l)
• Kacang panjang : penyakit karat Uromyces vignaee (penyemprotan volume tinggi diantara : 1500 – 2000 g/ha)
• Ketimun : penyakit antraknosa atau Colletotrichum lagenarium (Penyemprotan volume tinggi yaitu: 4 g/l)
• Tomat : penyakit busuk daun atau sering disebut Phytophthora infestans (Penyemprotan volume tinggi antara : 1,5 – 2,5 kg/ha)
• Padi : penyakit bercak daun Cercospora sp., penyakit busuk pelepah Rhizoctonia solani, penyakit bercak coklat Cercospora janseana (Penyemprotan volume tinggi : 250 – 1000 g/ha).

Leave a Comment