Daftar isi :
Pertanianpedia – hallo sobat pertanian, kali ini kami akan membahas tentang penyakit pada tanaman padi yang akhir-akhir ini dikeluhkan oleh para petani.
Penyakit tersebut adalah jamur oncom padi atau bernama ilmiah Ustiloginoidea Virens atau lebih mudah disebut jamur ustilago. Pada tanaman padi jamur ini hanya muncul saat malai mulai muncul.
Jamur Oncom atau Ustilago yaitu jamur yang terdapat pada bulir padi dan terlihat seperti jamur pada oncom dengan bulir padi yang pecah.
Apabila bulir padi terserang jamur ustilago, pada akhirnya menyebabkan warna kulit padi menjadi kecoklatan dan apabila digiling beras yang dihasilkan berwarna kekuningan. Dampak lain dari serangan jamur ustiligo ini yaitu petani akan kesulitan menjual padi hasil panen nya.
Penyebab Jamur Ustilago / Jamur Oncom Pada Padi
Secara teknis ada 4 hal yang menjadi penyebab jamur ustilago berikut diantaranya :
Pertama, curah hujan tinggi. Kondisi yang lembab dan kurangnya sinar matahari mengakibatkan bulir padi mudah terserang jamur, salah satunya yakni jamur ustiligo ini.
Yang kedua adalah karena varietas padi yang memiliki kulit tipis. Pada beberapa jenis padi memang memiliki kulit yang tipis. Hal ini mengakibatkan kulit padi mudah pecah dan apabila pecahan tersebut kemasukan air maka akan menyebabkan terbentuknya jamur ustiligo.
Yang ketiga yakni karena terlalu banyak menggunakan pupuk nitrogen, sebagai contoh yakni pupuk urea. Penggunaan urea pada saat melakukan pemupukan padi lazim digunakan oleh para petani. Sebagaimana diketahui kandungan Nitrogen pada pupuk berfungsi untuk memacu pertumbuhan vegetatif tanaman seperti akar, batang, daun dan untuk memperbanyak anakan padi.
Apabila kondisi tanaman terlalu subur dan terlalu lebat daunnya maka tanaman akan kesulitan mendapatkan sinar matahari dan mengakibatkan keadaan lingkungan tanaman menjadi lembab. Kondisi lembab inilah yang akan memicu terjadinya jamur oncom pada padi.
Pemupukan menggunakan Nitrogen sebaiknya dilakukan dengan kadar yang seimbang dan akan lebih baik jika di gunakan hanya pada saat pemupukan pertama yakni 10 hari setelah tanam.
Untuk pemupukan ke dua sebaiknya tidak menggunakan pupuk Nitrogen lagi, akan lebih direkomendasikan menggunakan pupuk NPK dengan kadar seimbang.
Dan yang ke empat, Jamur ustiligo pada padi bisa terbentuk karena ada bekas bulir padi yang di patuk burung sehingga mengakibatkan bulir padi pecah kulitnya sehingga ketika terkena air , jamur ustiligo tumbuh dan berkembang pada bulir padi tersebut.
Pencegahan Jamur Ustilago / Jamur Oncom Pada Padi
Untuk mencegah terserangnya padi oleh jamur ustiligo sebaiknya jangan menggunakan fungisida azoksistrobin atau fungisida lain yang mengandung zpt sebelum malai padi keluar.
Ketika padi sedang berbunga jangan dulu melakukan aplikasi atau penyemprotan pestisida. Disaat proses penyerbukan, bulir padi akan membelah dan apabila kemasukan air dari proses spray atau penyemprotan maka akan berpeluang di masuki jamur dan akhirnya tidak bisa menutup kembali.
Hal itu menjadi penyebab jamur ustiligo atau jamur oncom berkembang yang seolah bulir padi terlihat pecah dan meledak.
Hal ini akan lebih parah jika ketika padi masih dalam kondisi berbunga 50% dan belum merunduk pada saat melakukan penyemprotan tanaman menggunaan nozel spray atau spuyer tangky yang lurus. Ini akan mengakibatkan masuknya air yang lebih banyak pada bulir padi yang sedang terbuka pada saat proses penyerbukan.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman jamur ustilago rawan terjadi pada saat Musim tanam 1 dan juga Musim tanam 2. Hal ini dikarenakan pada saat musim tanam 1 dan musim tanam 2 curah hujan sedang tinggi, dan menyebabkan areal tanam terlalu lembab.
Selain padi, jamur ustilago juga dapat menyerang tanaman lain seperti jagung bahkan juga rerumputan.
Untuk mencegah terjadinya serangan jamur ustilago pada padi maka perlu di perhatikan hal-hal berikut ini:
Pertama, Gunakanlah pupuk urea yang seimbang dan tidak berlebihan.
Kedua, Gunakan jarak tanam yang agak renggang atau biasa disebut jajar legowo.
Ketiga, Ketika malai padi sudah keluar usahakan jika hendak menspray lakukanlah pada waktu sore hari.
Keempat, Jangan terlalu banyak memberikan air pada lahan tanam, sebagaimana kita ketahui keadaan yang terlalu lembab dapat memicu serangan jamur.
Penanganan Penyakit Jamur Ustilago / Jamur Oncom
Untuk mengantisipasi serangan jamur oncom atau ustilago sebaiknya sedari tanaman kecil dirutinkan penyemprotan pupuk calcium tepung maupun calcium cair dengan jeda waktu 10 hari sekali.
Sedangkan untuk mengendalikan nya dapat dilakukan penyemprotan fungisida direkomendasikan beberapa fungisida yang berbahan aktif Isoprothiolane + fenoxanil sebagai contoh Kamikaze 371 EC 100 ml dengan aplikasi untuk 10 tangky .
Bisa juga Menggunakan fungisida Topsin 500 SC kedua fungisida tersebut terbukti ampuh dan mampu mengendalikan serangan jamur ustiligo.
Sebagai alternatif lain dapat juga mengaplikasikan fungisida berbahan aktif Mancozeb dan Tembaga. Bisa juga dengan mengaplikasikan fungisida berbahan aktif heksakonasol yang dicampur dengan rendaman beras.
Proses perendaman beras ini dilakukan selama satu malam dengan dosis per 16 L tangky sprayer 1 gelas beras. Fungsi beras disini adalah sebagai pupuk organik cair atau MOL ( mikro organisme lokal) dengan kandungan vitamin B1 atau thiamin yang dapat membantu pertumbuhan akar tanaman.
Demikian tadi tips-tips mencegah dan mengendalikan serangan jamur ustilago atau biasa masyarakat sebut dengan jamur oncom.
Semoga dapat menambah wawasan dan informasi untuk menjaga ketahanan tanaman terhadap penyakit dan diharapkan dapat meningkatkah hasil produksi pertanian.
Salam sobat pertanian !!!
Referensi :