Daftar isi :
Pertanianpedia.com, Pleurotus ostraetus atau yang lebih dikenal dengan nama jamur tiram, merupakan jamur yang dapat dimakan dari kelompok Basidiomycota dan masuk kedalam kelas Homobasidiomycetes.
Jamur tiram memiliki ciri-ciri berwarna krem atau putih dan bentuk tudungnya setengah lingkaran menyerupai cangkang tiram dan di bagian tengahnya mencekung.
Jamur tiram dapat ditemui di sepanjang tahun di dalam hutan di pegunungan dengan iklim sejuk. Namun dewasa ini, orang-orang sudah mulai membudidayakan jamur tiram di lahan sendiri.
Jamur tiram mengandung beta-glukan, serat, dan bahan-bahan lain yang mampu meningkatkan kesehatan tubuh. Jamur tiram juga memiliki rasa yang gurih dan lembut dan dapat digunakan untuk meningkatkan cita rasa berbagai hidangan.
Jika kamu ingin belajar budidaya jamur tiram, Berikut tata cara budidaya jamur tiram untuk seorang pemula:
1. Pemilihan Bibit yang Bagus
Pemilihan bibit jamur yang bagus sangat penting karena menentukan mudah tidaknya jamur tiram tumbuh.Sebaiknya beli bibit jamur tiram dari petani jamur tiram yang sudah terbiasa dan sudah lama membudidayakan jamur tiram sejak lama, sehingga pengalaman yang lama menjadikan ia sangat memahami bibit jamur tiram mana yang bagus
2. Proses persiapan Kumbung
Rumah atau bangunan yang digunakan untuk meletakkan baglog dan merawat jamur biasa disebut Kumbung. Kumbung umumnya  adalah sebuah ruangan  atau bangunan yang berisi rak-rak yang berguna untuk meletakkan baglog. Rumah jamur ini harus  bisa menjaga suhu dan kelembaban udara.
Rumah jamur dibuat dari kayu atau bambu yang dindingnya terbuat dari papan yang dipaku mengelilingi kumbung. Atapnya sebaiknya menggunakan genting, karena jika menggunakan seng atau asbes dapat meningkatkan suhu ruangan pada cuaca panas. Sebaiknya lantainya juga dibiarkan tetap dari tanah, agar air resapan dari penyiraman dapat segera meresap ke dalam tanah.
Di dalam rumah jamur biasanya dibuat rak-rak  bertingkat. Rak dapat dibuat dari bambu atau kayu, rak tersebut digunakan untuk meletakkan dan menyusun baglog. Posisi rak dibuat berjajar dan dibuatkan lorong antara rak satu dengan yang lain yang digunakan untuk perawatan.
Ukuran kumbung yang sebaiknya lebih dari dari 4 meter persegi, dan rak-rak bisa dibuat 2 – 3 tingkat. Lebar rak  kurang lebih 40 cm dan panjang ruas setiap rak adalah 1 meter. Banyak sedikitnya rak disesuaikan dengan jumlah baglog budidaya.
Setiap rak dengan ukuran 1 meter x 40 cm bisa ditaruh 70 – 80 buah baglog. Sebelum  baglog dimasukkan ke dalam kumbung, perhatikanlah beberapa hal berikut ini:
Pertama, Anda perlu memperhatikan kebersihan kumbung dan juga rak-rak dari kotoran. Jika kotor sebaiknya dibersihkan dahlulu.
Kedua,  penyemprotan  fungisida di bagian dalam kumbung sebagai contoh fungisida dithane 45, atau antracol, serta lakukan pengapuran . Kemudian biarkan selama 2 hari sebelum  baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
Terakhir, setelah dirasa kumbung sudah tidak lagi berbau , saatnya masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan, Ditandai seluruh permukaannya sudah tertutup serabut berwarna putih.
3. Mempersiapan Baglog
Media tanam yang digunakan untuk meletakkan bibit jamur tiram dinamakan bag-log. Bahan utama untuk membuat baglog adalah serbuk dari menggergaji kayu, bekatul, dan kapur, Karena jamur tiram membutuhkan media kayu untuk tumbuh. Bahan-bahan tersebut tadi diaduk rata lalu di tambahkan air sebanyak 60 % dari berat baglog.
Baglog harus dibungkus plastik membentuk silender, salah satu ujungn silinder nya  diberi lubang, dan dibagian lainnya tertutup. Jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar dari bagian yang berlubang ini.
Bagi pemula, baglog sebaiknya dibeli dari pihak lain yang sudah berpengalaman. Sehingga dapat fokus hanya menjalankan usaha budidaya saja tanpa harus repot-repot membuat baglog sendiri. Bagi petani jamur tiram yang sudah memiliki skala besar akan lebih hemat biaya jika baglog dibuat sendiri.
4. Merawat Baglog
Cara menyusun baglog pada rak dapat dilakukan secara horizontal dan vertikal. Apabila diletakkan dengan cara vertikal lubang baglog diletakkan dengan cara menghadap ke atas dan apabila diletakkan secara horizontal lubang baglog disusun dengan menghadap ke samping.
Penyusunan secara horizontal lebih aman karena pada saat penyiraman air tidak akan langsung masuk kedalam baglog. Pemanenan jamur timur dengan baglog yang disusun horizontal juga lebih mudah dilakukan, tetapi lebih boros tempat dibanding dengan peletakkan secara vertical.
Berikut tata cara budidaya jamur tiram dan cara merawatannya:
Buka  dahulu kertas penutup dan cincin pada  baglog sebelum baglog disusun. Diamkan baglog kurang lebih selama 5 hari. Lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban siram pada lantai jika lantai  terbuat dari tanah,.
Kemudian potonglah ujung bagian baglog untuk memberikan ruang tumbuh jamur yang lebih lebar. Diamkan selama 3 hari tanpa disiram. Cukup lantai kumbung saja yang disiram.
Penyiraman dapat dilakukan dengan sprayer agar lebih merata. Penyiraman dengan menggunakan sprayer dapat  membentuk kabut. Semakin sempurna kabut yang dihasilkan dari penyiraman akan semakin baik. Penyiraman dapat dilakukan  2-3 kali sehari, sesuaikan dengan  suhu dan kelembaban kumbung. Suhu didalalam kambung sebaiknya berkisar antara 16 – 24 derajat celsius.
Untuk hama pada jamur tiram yang sering ditemui adalah rayap, cacing, laba-laba, semut, nyamuk dan siput. Untuk menangani masalah ini, pastikan memasang strimin kasa pada ventilasi dan memasang plastik bening pada pintu masuk. Untuk mengatasi laba-laba dapat di taburkan bubuk kapur pada dinding dan lantai kumbung, serta membersihkan sarang laba-laba yang ada di dalam kumbung.
Untuk mengatasi rayap dapat disemprotkan ekstrak daun sirih pada area dalam dan luar kumbung terutama di tanah yang dirasa menjadi sarang rayap. Untuk mengatasi siput dapat menyemprotkan ekstrak daun jarak pagar pada area tanah kumbung dan pada baglog.
5. Proses pemanen Jamur Tiram
Apabila permukaan baglog telah tertutup sempurna oleh miselium atau bagian jamur multiseluler, kurang lebih dalam waktu 1 – 2 minggu dari saat tutup baglog dibuka, biasanya jamur sudah tumbuh dan sudah bisa dipanen. Satu baglog jamur biasanya mampu dipanen sebanyak 5 – 8 kali, pada perawatan yang baik.
Baglog dengan berat 1 kilogram dapat menghasilkan jamur tiram sebanyak 0,7 – 0,8 kilogram. Baglog dapat dijadikan bahan kompos setelah tidak dapat menghasilkan jamut.
Pemilihan jamur yang siap panen ditandai dengan mekar dan membesarnya jamur dengan ujung-ujung yang sudah meruncing tetapi tudung nya masih berwarna putih bersih dan belum pecah.
Pemananen haruslah tepat waktu, apabila terlambat beberapa jam saja warna jamur dapat berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan sudah pecah tudungnya yang mengakibatkan jamur tiram tidak tahan lama dan mudah layu.
Jarak antar panen dengan panen berikutnya biasanya sekitar 2 – 3 minggu. Demikian cara membudidayakan  jamur tiram untuk pemula yang bisa dipraktikkan di rumah.
Referensi: